Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua raka’at dan ini berdasarkan kesepakatan para ulama. Namun, para ulama berselisih mengenai tata caranya. Hal ini berdasarkan hadits-hadits tegas yang telah kami sebutkan: “Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan bahwa pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari. Beliau lalu mengutus seseorang untuk menyeru ‘ASH SHALATU JAMI’AH’ (mari kita lakukan shalat berjama’ah). Orang-orang lantas berkumpul. Nabi lalu maju dan bertakbir. Beliau melakukan empat kali ruku’ dan empat kali sujud dalam dua raka’at.” (HR. Muslim no. 901) “Aisyah menuturkan bahwa gerhana matahari pernah terjadi pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit dan mengimami manusia dan beliau memanjangkan berdiri. Kemuadian beliau ruku’ dan memperpanjang ruku’nya. Kemudian beliau berdiri lagi dan memperpanjang berdiri tersebut namun lebih singkat dari berdiri yang sebelumnya. Kemudian beliau ruku’ kembali dan memperpanjang ruku’ tersebut namun lebih singkat dari ruku’ yang sebelumnya. Kemudian beliau sujud dan memperpanjang sujud tersebut. Pada raka’at berikutnya beliau mengerjakannya seperti raka’at pertama.Lantas beliau beranjak (usai mengerjakan shalat tadi), sedangkan matahari telah nampak.” (HR. Bukhari, no. 1044) Ringkasnya, agar tidak terlalu berpanjang lebar, tata cara shalat gerhana adalah sebagai berikut: [1] Berniat di dalam hati dan tidak dilafadzkan karena melafadzkan niat termasuk perkara yang tidak ada tuntunannya dari Nabi kita shallallahu ’alaihi wa sallam dan beliau shallallahu ’alaihi wa sallam juga tidak pernah mengajarkannya lafadz niat pada shalat tertentu kepada para sahabatnya. [2] Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa. [3] Membaca do’a istiftah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaherkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: جَهَرَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – فِى صَلاَةِ الْخُسُوفِ بِقِرَاءَتِهِ [4]Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya. [5]Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ’SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANA WA LAKAL HAMD’ [6]Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama. [7]Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya. [8]Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal). [9]Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali. [10]Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya. [11]Salam. [12]Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak. (Lihat Zaadul Ma’ad, Ibnul Qayyim, 349-356, Darul Fikr dan Shohih Fiqih Sunnah, 1/438) Nasehat Terakhir Saudaraku, takutlah dengan fenomena alami ini. Sikap yang tepat ketika fenomena gerhana ini adalah takut, khawatir akan terjadi hari kiamat. Bukan kebiasaan orang seperti kebiasaan orang sekarang ini yang hanya ingin menyaksikan peristiwa gerhana dengan membuat album kenangan fenomena tersebut, tanpa mau mengindahkan tuntunan dan ajakan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika itu. Siapa tahu peristiwa ini adalah tanda datangnya bencana atau adzab, atau tanda semakin dekatnya hari kiamat. عَنْ أَبِى مُوسَى قَالَ خَسَفَتِ الشَّمْسُ فِى زَمَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَامَ فَزِعًا يَخْشَى أَنْ تَكُونَ السَّاعَةُ حَتَّى أَتَى الْمَسْجِدَ فَقَامَ يُصَلِّى بِأَطْوَلِ قِيَامٍ وَرُكُوعٍ وَسُجُودٍ مَا رَأَيْتُهُ يَفْعَلُهُ فِى صَلاَةٍ قَطُّ ثُمَّ قَالَ « إِنَّ هَذِهِ الآيَاتِ الَّتِى يُرْسِلُ اللَّهُ لاَ تَكُونُ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّ اللَّهَ يُرْسِلُهَا يُخَوِّفُ بِهَا عِبَادَهُ فَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْهَا شَيْئًا فَافْزَعُوا إِلَى ذِكْرِهِ وَدُعَائِهِ وَاسْتِغْفَارِهِ ». Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu menuturkan, ”Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi lantas berdiri takut karena khawatir akan terjadi hari kiamat, sehingga beliau pun mendatangi masjid kemudian beliau mengerjakan shalat dengan berdiri, ruku’ dan sujud yang lama. Aku belum pernah melihat beliau melakukan shalat sedemikian rupa.” Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam lantas bersabda,”Sesungguhnya ini adalah tanda-tanda kekuasaan Allah yang ditunjukkan-Nya. Gerhana tersebut tidaklah terjadi karena kematian atau hidupnya seseorang. Akan tetapi Allah menjadikan demikian untuk menakuti hamba-hamba-Nya. Jika kalian melihat sebagian dari gerhana tersebut, maka bersegeralah untuk berdzikir, berdo’a dan memohon ampun kepada Allah.” (HR. Muslim no. 912) An Nawawi rahimahullah menjelaskan mengenai maksud kenapa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam takut, khawatir terjadi hari kiamat. Beliau rahimahullah menjelaskan dengan beberapa alasan, di antaranya: Pangukan, Sleman, 25 Muharram 1430 H
Ada yang mengatakan bahwa shalat gerhana dilakukan sebagaimana shalat sunnah biasa, dengan dua raka’at dan setiap raka’at ada sekali ruku’, dua kali sujud.
Ada juga yang berpendapat bahwa shalat gerhana dilakukan dengan dua raka’at dan setiap raka’at ada dua kali ruku’, dua kali sujud. Pendapat yang terakhir inilah yang lebih kuat sebagaimana yang dipilih oleh mayoritas ulama. (Lihat Shohih Fiqh Sunnah, 1/435-437)
”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menjaherkan bacaannya ketika shalat gerhana.” (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)
Lihatlah yang dilakukan oleh Nabi kita shallallahu ’alaihi wa sallam:
Gerhana tersebut merupakan tanda yang muncul sebelum tanda-tanda kiamat seperti terbitnya matahari dari barat atau keluarnya Dajjal. Atau mungkin gerhana tersebut merupakan sebagian tanda kiamat. (Lihat Syarh Muslim, 3/322)
Hendaknya seorang mukmin merasa takut kepada Allah, khawatir akan tertimpa adzab-Nya. Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam saja sangat takut ketika itu, padahal kita semua tahu bersama bahwa beliau shallallahu ’alaihi wa sallam adalah hamba yang paling dicintai Allah. Lalu mengapa kita hanya melewati fenomena semacam ini dengan perasaan biasa saja, mungkin hanya diisi dengan perkara yang tidak bermanfaat dan sia-sia, bahkan mungkin diisi dengan berbuat maksiat. Na’udzu billahi min dzalik.
*******
Demikian penjelasan yang ringkas ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi seluruh kaum muslimin. Semoga kaum muslimin yang lain juga dapat mengetahui hal ini.
Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat, dapat beramal sholih dan semoga kita selalu diberkahi rizki yang thoyib.
Yang selalu mengharapkan ampunan dan rahmat Rabbnya
Muhammad Abduh Tuasikal, ST
Rabu, 15 Juni 2011
Tata Cara Shalat Gerhana
DAFTAR ISI BLOG
-
▼
2011
(197)
- ► November 2011 (1)
-
▼
Juni 2011
(134)
- MANFAAT SHOLAT BAGI KESEHATAN MANUSIA
- ENGGAN BERJILBAB DENGAN ALASAN BELUM DAPAT HIDAYAH?
- SUNNAH MENGGERAK-GERAKKAN JARI TELUNJUK DI MASA TA...
- Video Cara Menggerak-gerakan jari ketika tasyahud
- Sejarah Syiah Iran
- Hukum Merayakan Malam Isra’ Mi’raj
- Kenapa Saya Tidak Merayakan Maulid Nabi?
- Akibat Buruk Zina Dan Bagaimana cara taubatnya?
- Indahnya surga, Dahsyatnya Neraka
- Dalam Hukum Islam, Hukuman Bagi Teroris Adalah MATI!
- Di Balik Tayangan Televisi..
- Kisah Gadis Kecil Yang Shalihah
- Perampokan Terbesar Abad 20 (Kejahatan Yahudi Israel)
- Jibril membongkar kejahatan Yahudi
- Ingat, Nabi Muhammad Meninggal Bukan Karena Racun
- Perbandingan Darat dan Laut di Dalam Al-Quran
- Design Baju Tak Berperikemanusiaan
- Azab Allah swt!! menghilangkan 1/3 bagian otaknya
- Sabar, Pahala Tiada Batas
- Misteri Kehancuran Kota Sodom Terungkap Oleh Sains
- Penghuni 1 Rumah, Selamat Dari KEHANCURAN
- MURAHAN !!! Ternyata Dari Sinilah Awal Mula Kata P...
- Tanda-tanda Kiamat Menurut Islam
- 42 Hal Yang Tidak Diketahui Anak Tentang Ayahnya
- 10 Permintaan Iblis Kepada Allah SWT
- TELADAN RASULULLAH DALAM MENGATASI KEMISKINAN
- Upaya Rasulullah Dalam Menjaga Tauhid Dan Menutup ...
- Tata cara, tempat, dan waktu yang baik untuk berdoa
- Latar Belakang Sejarah Konflik Palestina-Israel di...
- Terungkap, Kenapa Adolf Hitler Memusnahkan Israel ...
- Keutamaan malam Jum’at dan hari Jum’at
- ALASAN MASYARAKAT BARAT BAHWA 'TIADA KEHIDUPAN TAN...
- Perang Nuklir & Akhir Jaman
- 60 Manfaat Bersepeda
- Subhanallah !!! Allah Masih Memberi Kita Jalan Mel...
- Titik Awal Hilangnya Peradaban Nusantara Oleh Bara...
- Jangan Terpesona Dengan Amal Baik Orang Selain Isl...
- VIDEO!! Tanda Kiamat Muncul di Inggris: Wanita Ima...
- Tulisan Qur’an Sebagai Hiasan Dinding
- Menyingkap Konspirasi Terselubung Syi’ah Iran
- Jurnalis Iran Ungkap Hubungan "Intim" antara Iran ...
- Panduan 1001 Amalan Shaleh Bekal Menuju Hari Akhir
- Sebab Utama Perpecahan Umat
- unnahkah Memakai Cincin bagi Laki-laki?
- 30 Kesalahan Dalam Shalat
- WAHYU TERAKHIR KEPADA RASULULLAH SAW
- KISAH NABI IBRAHIM A.S.
- Gurau dan Canda Rasulullah SAW
- Permohonan si Miskin dan si Kaya
- Jibril AS, Kerbau, Kelelawar, dan Cacing
- Kisah Nabi Adam AS membaca Sholawat kepada Rosulul...
- KISAH NABI ADAM A.S.
- NASIHAT (GAMBARAN) KESALAHAN DALAM SOLAT
- Mereka yang paling hampir dengan Neraka Allah SWT
- Zaman yang paling Rasulullah SAW takuti
- GAMBAR HUKUMAN PANCUNG DAN POTONG TANGAN DI ARAB S...
- Dosa yang menjadi kunci ke Syurga Allah SWT
- 30 Kunci Kejayaan Dalam Kehidupan Muslim
- Semua Umat Nabi Muhammad Saw Dimaafkan Kecuali.....
- JIHAD DALAM ISLAM (full version)
- 10 Kesalahpahaman Tentang Islam
- Masa Depan Islam di Eropa
- Misteri Perang Dunia Ke-III (enjoyversion)
- 9 Tips Untuk Hidup Lebih Bahagia Sejahtera Selamanya
- Betapa Keajaiban Sedekah Itu Benar-Benar Ada
- 10 Sebab Do'a Tidak Diterima Oleh Allah
- Do’a yang diterima Allah
- Subhanallah...Suara Adzan Mengelilingi Bumi
- Rahasia Laki-laki Penghuni Surga
- MISTERI KEBANGKITAN ISLAM di AKHIR ZAMAN AKAN MUNC...
- SABDA ROSULULLAH VS RAMALAN KIAMAT 2012
- Tanda-Tanda Kiamat Menurut Al Qur’an
- Pendapat-pendapat berkenaan asal usul dan fitnah D...
- SISTEM DAJJAL & IDENTITAS DAJJAL
- Tiga Tanda Kiamat Yang Harus Diantisipasi Dewasa Ini
- Kenali pasukan Dajjal dan simbol-simbol mereka
- Tentara Dajjal Muncul Tanda Kiamat Akan Tiba
- Wafat nya Nabi Sulaiman as
- Kisah Nabi Sulaiman dgn Seekor Semut
- Kisah Nabi Sulaiman as dg Jin Ifrit
- Nabi Sulaiman as
- Hukum Memelihara Jenggot
- Hukum Meninggalkan Sholat Part II
- Hukum Meninggalkan Sholat
- Inilah Misi Nabiyullah Isa as Di Akhir Zaman
- Bisa Jadi Ini Sebabnya Lidah Kelu Disaat Kematian
- Maa Syaa Allah, Akhirnya Teka Teki DI Balik Nama P...
- Tata Cara Shalat Gerhana
- Dinihari Ini Gerhana Bulan Total Terlama Sepanjang...
- Percaya atau Tidak, Tsunami Karena BOM (nuclear cy...
- Inilah Sebabnya Mengapa Aceh Menjadi Target
- 12 Azab bagi Mereka yang Meninggalkan Shalat
- 10 Jenis Solat Yang Tidak Diterima Oleh Allah S.W.T
- Tujuh Macam Pahala Yang Dapat Dinikmati selepas Ma...
- Al Quran Sebagai Pembela di Akhirat
- Anjing-anjing Neraka
- Kisah Neraka Jahannam
- Perhatikan Sikap Ahli Kitab Pada Kenabian Muhammad...
- Kelahiran Nabi Muhammad Saw Dalam Ramalan Yahudi
- Inilah Sebabnya Mengapa Jika Terkena Liur Anjing H...
-
►
2010
(32)
- ► April 2010 (2)
- ► Maret 2010 (19)
- ► Januari 2010 (11)
0 komentar:
Posting Komentar