Sabtu, 18 Juni 2011

Semua Umat Nabi Muhammad Saw Dimaafkan Kecuali.....

Setiap orang dari umat Nabi Muhammad -sholallahu 'alaihi wasallam- akan dimaafkan ketika berbuat salah/maksiat kecuali mereka yang terang-terangan.

Termasuk terang-terangan dalam kemaksiatan adalah ketika seorang melakukan kemaksiatan didepan orang lain. terang-terangan akan apa yang dia lakukan dari kemaksiatan. sehingga orang lain melihat dan dapat menyebabkan orang lain berbuat seperti yang dia perbuat. maka orang yang semacam ini tidak diampuni.

Macam kedua yang termasuk terang-terangan dalam kemaksiatan adalah ketika seorang melakukan kemaksiatan dan tidak ada orang yang mengetahuinya. akan tetapi setelah itu dia bercerita kepada orang lain bahwa dia telah melakukan kemaksiatan tersebut. maka ini juga termasuk terang-terangan dalam kemaksiatan. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :

كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ، وَإِنَّ مِنَ الْإِجْهَارِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ فِي اللَّيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحُ وَقَدْ سَتَرَهُ رَبُّهُ، فَيَقُولُ: يَا فُلَانٌ، عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا كَذَا، وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ يَبِيتُ فِي سِتْرِ رَبِّهِ وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللهِ عَنْهُ

Artinya : "Semua umatku diampuni kecuali orang yang terang-terangan (dalam kemaksiatan). dan termasuk terang-terangan adalah ketika seorang melakukan (maksiat) pada malam hari, dan Allah telah menutupinya. kemudian orang itu berkata : wahai fulan, tadi malam aku telah melakukan begini dan begini. Allah telah menutupi (aib)nya tadi malam akan tetapi dia membuka (aibnya) sendiri pada pagi harinya." (HR Muslim)

Subhanallah, alangkah agungnya hadits ini! Yang dimaksudkan dengan mujaharah di atas disebutkan dalam Bahjatunnazhirin Syarh Riyadhushshalihin karya Salim Al-Hilali yaitu orang yang terang-terangan melakukan kemaksiatan, yaitu yang membicarakan kemaksiatan yang pernah dilakukan untuk membangga-banggakannya.

Dan saya juga pernah dengar dari ustadz lain dalam suatu ta’lim ketika menjelaskan hadits ini, beliau berkata (kurang-lebih): “Ya Allah, seharusnya mereka (orang-orang yang bangga menyebutkan kemaksiatan yang pernah dilakukan itu) banyak menangis, karena orang-orang yang sudah melakukan kemaksiatan lalu mereka bertaubat saja, tak ada yang menjamin kalau dosa mereka otomatis diampuni, apalagi kalau sampai membicarakannya dan berbangga-bangga dengannya. “

Karena itu hati-hatilah. Yang pernah terjatuh dalam perbuatan dosa dan nista, cukup bertaubatlah dengan sebenar-benarnya kepada Allah dan tak usah dia menceritakan aibnya tersebut kepada siapa pun. Tak usah dia bercerita, “Saya dulu pernah menusuk orang. “ “Saya pernah berzina dengan wanita ini dan itu. “ Saya pernah menipu. “ “Saya pernah menonton film porno ini dan itu. “ “Saya pernah..pernah..dan pernah..”

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

DAFTAR ISI BLOG